SIAK, RIAU (gardaberita.com) — Pandemi COVID -19 tidak hanya mengancam masyarakat dari sisi kesehatan tapi juga sangat berdampak pada perekonomian secara global.
Nyaris semua lini perekonomian menderita letih lesu, bahkan tak sedikit yang gulung tikar.
Di kalangan Pemerintahan, mulai pusat hingga daerah ‘dipaksa’ sang pandemi untuk merogoh kocek sedalam-dalamnya guna ‘berperang’ melawan laju perluasan penularan virus mematikan tersebut.
Akibatnya, refocusing anggaran disemua sektor. Banyak anggaran pembangunan yang dikurangi, bahkan ada yang terpaksa ditunda. Semua itu demi biaya penanggulangan dan penanganan COVID-19.
Di Kabupaten Siak, hal yang sama terjadi. Lesu darah perekonomian masyarakat jelas kentara. Apalagi ketika kebijakkan PSBB dan PPKM berlevel-level diberlakukan, dimana sumber- sumber penghasilan menjadi terbatas akibat gerak langkah masyarakat yang dibatasi ditambah lagi daya beli masyarakat yang terus menurun.
Menyadari kondisi sulit tersebut, Bupati Siak, Alfedri bertekad untuk kembali membangkitkan perekonomian masyarakat. Berbagai upaya dilakukan, aneka kebijakkan dikeluarkan diselaraskan dengan potensi yang dimiliki daerah bekas Kesultanan Siak itu.
Sebagai daerah bekas Kesultanan besar, Siak memiliki potensi wisata sejarah ditambah wisata alam yang eksotis yang menjadi peluang bagi masyarakat untuk berusaha dibidang kepariwisataan, baik dalam bentuk kuliner, cindera mata, ekonomi kreatif dan lain-lain.
Dari sisi wilayah, Siak masih memiliki lahan kosong yang sangat luas yang berpotensi dijadikan ladang usaha pertanian, perikanan dan lain-lain.
Itu semua, ternyata sudah menjadi fokus perhatian Bupati Siak, Alfedri. Dia pun menyusun formula untuk membangkitkan kembali geliat ekonomi masyarakat. Salah satu cara yang dipilihnya adalah melalui UMKM.
Tidak tanggung tanggung, Alfedri menyiapkan 1000 UMKM untuk merengkuh para wirausaha dari berbagai sektor.
Melalui UMKM tersebut, Alfedri juga ingin mencetak para entreupreuneur muda. Caranya dengan mendorong para santri di pondok pesantren untuk berwirausaha disela menempuh pendidikan.
"Para santri dapat memperkuat ekonomi pesantren secara kolektif....