SIAK, RIAU — Kontestasi politik pada Pilkada Siak 9 Desember 2020 mendatang, menghadirkan program andalan dari setiap paslon.
Salah satunya paslon nomor urut 2 Alfedri-Husni yang menargetkan 1000 UMKM sebagai salah satu solusi guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
Ketika ditanya seberapa yakin program itu akan berhasil, Alfedri menjawab sangat yakin niatnya itu dapat terwujud.
“Tidak perlu menunggu tahun depan. Jadi kemaren saya sudah kumpulkan sarjana pendamping UMKM, dan ini sudah kita bahas waktu di Musrembang Maret 2020, nah itu untuk program 2021, bahkan Sepuluh hari sebelum saya cuti juga sudah kita kumpulkan, malahan ditargetkan 1200, dan bisa terealisasi”, ungkapnya.
Kata dia lagi, ada banyak potensi yang bisa digali di Kabupaten Siak. Misalnya kerajinan pandan di sungai rawa. Rotan di Blutu, kemudian konfeksi seperti batik Siak dan Tenun.
“Selama ini jika ada acara, pakaian pemda, baju sekolah, sebagian besar masih dibeli dari luar daerah, baik itu Tenun atau Batik Siak”, ujar Alfedri
Padahal, jika di produksi masal di Siak, untuk memenuhi kebutuhan lokal, hasil yang didapat, bisa memutar roda perekonomian masyarakat.
“Untuk konfeksi seperti tenun dan Batik Siak, kedepan harus kita jaitkan di Siak, misal, menyasar anak sekolah, dan pemda, kita ada 27 ribu untuk siswa, jika satu stel dikali upah jaitnya dengan biaya 100 ribu per pcs, dikali 3 stel, berarti ada sekitar 25 milyar uang yang berputar di Siak”, terang Mantan Camat Tualang ini.
Dia menjelaskan, untuk pembatik di Dekranasda kini ada sebanyak 50 orang yang bisa berdayakan, namun masalahnya disana, produksi batik masih ditulis.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan pasar tadi, perlu tambahan alat pendukung, seperti, alat pencetak motif batik, mesin pemotong pola dan mesin jahit.
Sebagai solusi, dia ternyata sudah menghungi Bank Indonesia (BI), untuk meminta bantuan alat tersebut.
“Kita sudah buat proposal untuk meningkatkan produksi, melalui bantuan dari BI, mudah mudah segera terealisasi”, Katanya kepada gardaberita, Senin (26/10/2020).
Selain itu, kata Alfedri, UMKM dibidang pangan, seperti kripik cabe, bawang merah, telur asin, dan madu yang perlahan sudah merengsek ke pasar internasional seperti ke hongkong, dan malaysia.
Kata dia, bahan baku telur asin, saat ini...