MANGGARAI TIMUR, NTT (gardaberita.com) – Petani Cengkeh Di Manggarai Timur (Matim) mengeluh, gagal panen akibat cuaca buruk, sebagian terpaksa memanen lebih cepat dari jadwal, untuk mengurangi kerugian yang lebih besar.
Tidak hanya itu, petani yang sudah memanen hasilnya juga kesulitan untuk mengeringkan cengkeh karena hujan.
Padahal Juli hingga Agustus, petani cengkeh di wilayah Kabupaten Manggarai Timur (Matim) mulai memasuki masa panen. Dengan harga cengkeh kering saat ini per kilo gramnya mencapai Rp. 95.000 rupiah, harusnya petani bisa menikmati hasil yang memuaskan.
Namun Hujan deras yang sudah berlangsung selama lima hari mengakibatkan hasil panen cengkeh kurang baik.
Menurut salah satu petani Kampung Ketang, Desa Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba Utara, Blasius (56), cengkeh miliknya tidak bisa dipetik, karena intensitas hujan yang tinggi, padahal sudah waktunya untuk dipanen.
“Cuaca buruk dan hujan jadi faktor gagalnya untuk kami panen cengkeh. Kalau cuaca buruk berkepanjangan, biji cengkeh akan mekar dan jadi besar maka tidak bisa dipetik dan akhirnya gagal panen.” ujarnya pada awak media gardaberita.com Selasa, (03/08/2021).
Nasib yang sama juga dialami oleh Mikael Beos (33). Dia mengeluh, puluhan kilo biji cengkeh mentah miliknya yang sudah di petik beberapa minggu lalu tidak bisa dijemur karena cuaca buruk.
“Sekarang susah bagi kami petani cengkeh. Cengkeh yang sudah petik dalam jumlah sangat banyak, tak bisa jemur untuk kering karena hujan turun sejak pagi. Alternatifnya guna mengantisipasi agar biji cengkeh tidak rusak dan kualitasnya masih terjaga kita jemur cengkeh dalam rumah, sambil menanti cuaca kembali cerah.” Katanya dengan logat daerah yang kental. (Edvon).
