BUKITTINGGI, SUMBAR – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di seluruh Kabupaten Kota yang termasuk juga Kota Bukittinggi berdampak terhadap operasional transportasi, baik darat maupun udara.
Untuk kota Bukittinggi, tercatat sejak Jum’at (24/4/2020) terminal Aur Kuning, dinyatakan ditutup operasionalnya.
Guna memastikan kepatuhan pada kebijakan tersebut, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno didampingi Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias langsung meninjau terminal utama di Bukittinggi itu.
Irwan menjelaskan, penutupan terminal tersebut merujuk pada Permenhub nomor 25 tahun 2020, yang salah satu butirnya melarang operasional terminal, angkutan dalam antar provinsi, dalam provinsi, angkutan udara dan angkutan umum lainnya.
“Kita juga berharap agar aktifitas pasar juga dibatasi untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini. Ini memang dilema, akan berpengaruh terhadap ekonomi. Tapi untuk saat ini, kesehatan lebih utama”, seru Irwan Prayitno dihadapan khalayak yang berada di Aur Kuning.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, juga langsung memberi pengertian kepada agen angkutan kendaraan serta sejumlah pedagang Aur Kuning, agar dapat memahami situasi dan aturan Permenhub ini.
“Kita minta pemahaman semua warga terkait hal ini. Permenhub ini sampai tanggal 7 Mei diberlakukan tanpa sanksi. Nantinya setelah 7 Mei dan didapati pelanggaran, tentu akan ada sanksi. Kita sangat paham, imbasnya terhadap perekonomian. Namun sekarang ini, kesehatan lebih diutamakan”, ujar Ramlan
Wako juga kembali mengingatkan agar warganya mematuhi imbauan pemerintah tentang tetap di rumah, jika keluar rumah hanya untuk membeli kebutuhan pokok, berobat, hal penting lainnya serta wajib memakai masker dan selalu menerapkan pola hidup bersih.
Bagi pendatang yang memasuki wilayah Kota Bukittinggi dari...
