Deddy Corbuzier Mengaku Bodoh Komentari Santri Tutup Kuping

oleh -
dedy-corbuzier
Deddy Corbuzier (net)

JAKARTA (gardaberita.com) — heboh tentang santri penghafal Quran yang menutup kuping, ikut menyeret pesulap dan Youtuber Deddy Corbuzier. Gara-garanya, Deddy ikut berkomentar

Seperti santer jadi isu di media sosial, baru-baru ini, viral di media sosial yang memperlihatkan para santri penghafal Al Quran tengah mengantre untuk divaksin. Di sela-sela waktu menunggu, para santri itu menutup telinga karena ada lantunan musik di lokasi tersebut.

Deddy Corbuzier kemudian meninggalkan komentar di unggahan Diaz Hendropriyono terkait video santri tersebut. Namun, komentar Deddy Corbuzier tersebut kemudian menuai respons negatif dari warganet.

Baca Juga;  Hadapi Liga 3 Asprov Riau, PS Siak Lindungi Atlit dan Official Dengan Program BPJS Ketenagakerjaan.

Deddy pun akhirnya menyadari kekeliruannya. Ia mengaku merasa bodoh telah berkomentar mengenai video santri viral yang tutup telinga.

Dalam komentarnya, Deddy Corbuzier mengira santri itu terganggu dengan musik.

Tanpa mencari tahu lebih lanjut, dia berkomentar, “Mungkin mrk lagi pakai airpod.. Terganggu.. Ye kaaaan”.

Setelah mengetahui kebenaran di balik video tersebut, Deddy Corbuzier meminta maaf.

Baca Juga;  Update Fakta Nanggala, Evakuasi Direncanakan Pakai Balon Udara Hingga Kapal Timas 1201

Deddy Corbuzier merasa perlu mengomentari klarifikasinya yang banjir kritikan.

Dia mengaku bodoh dan tidak memperhatikan dengan baik video yang viral beberapa hari belakangan itu.

“Tololnya saya enggak tahu kalau mereka lagi menghapal Quran, dan itu harus diklarifikasi,” ucap Deddy, dikutip dari akun Instagram @mastercorbuzier, Senin (20/9/2021).

Dia sadar telah menciptakan kegaduhan dan berkomentar secara fatal.

Baca Juga;  Bupati Atam Tinjau Vaksinasi Masal ASN Di GOR.

“Memang sayanya bodoh banget aja pada saat itu, tidak bisa melihat situasi yang terjadi saat itu,” ucap Deddy Corbuzier.

Atas kejadian itu, dia mengaku perlu belajar lebih banyak lagi mengenai agama dan manusia.