Di Medan, Bayi Hasil Incest Abang-Adik Dipaketkan ke Masjid via Ojol

oleh -
kedua-pelaku-tengah-berada-di-gedung-satreskrim-polrestabes-medan
Kedua pelaku tengah berada di gedung Satreskrim Polrestabes Medan. (gardaberita.com/Ist)

MEDAN (gardaberita.com) — Masyarakat di sekitar Masjid Jamik Jalan Ampera III, Kecamatan Medan Timur, Kamis (8/5/2025) heboh, lantaran ada kiriman paket online yang ternyata berisi bayi yang sudah tak bernyawa.

Usut punya usut ternyata pengirimnya adalah Reynaldi alias R (24). Reynaldi membuat nama pemesan dengan nama Rudi dan membuat penerima fiktif dengan nama Putry.

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan melalui keterangannya kepada awak media mengungkapkan bahwa ketika paket tersebut tiba di lokasi pengantaran, di Masjid Jamik Jalan Ampera III, bayi sudah dalam keadaan meninggal.

Baca Juga;  Kasus Cabul di Mana-Mana, Terbaru: Incest Ibu Anak di Kuningan

“Kita masih menunggu scientific investigation berikutnya, apakah yang menyebabkan kematian bayi tersebut,” ucap Kombes Gidion, Jumat (9/5/2025)

Akhirnya Satreskrim Polrestabes Medan berhasil mengidentifikasi si pengirim dan mengamankannya. Ternyata Reynaldi tidak sendirian. Bayi adalah adalahnya yang lahir dari rahim seorang perempuan bernama Najma Hamida alias NH (21), yang tak lain adalah adiknya.

Rupanya, bayi tersebut adalah hasil hubungan badan alias incest abang-adik itu.

Dalam keterangan Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan Iptu Dearma Sinaga, diketahui, Reynaldi dan Najma tidak tinggal dalam satu rumah, tapi di rumah yang berbeda. Reynaldi sering menemui NH dan mereka melakukan hubungan badan.

Baca Juga;  Kakak Adik Di Pasaman Lakukan Incest Hingga Hamil. Bayi Dubuang Setelah Lahir

“Nggak tinggal bareng, cuman berulang kali melakukan hubungan badan,” kata Dearma.

Najma mengetahui dirinya hamil pada Januari 2025 lalu dan melahirkan (prematur) bayi berjenis kelamin lali-laki pada 3 Mei 2025 di Barak Tambunan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan. Menurut pengakuannya kepada penyidik, tak ada siapapun yang membantunya saat persalinan. Semua ia tangani sendiri.

Baca Juga;  Tragedi Sate Sianida. Dendam Cinta Yang Salah Sasaran

Pada 7 Mei 2025, Najma membawa bayi tersebut bersama temannya ke RS Delima Martubung, Kecamatan Medan Labuhan. Dokter memberikan kesimpulan, bahwa bayi Najma mengalami kurang gizi karena prematur dan merekomendasikan agar dibawa ke RS Pirngadi.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan menyebut, rekom tersebut tidak diikuti Najma karena ia tidak ada data-data keluarga.