Rini Syarifah Buka Workshop K3TK. Ini Harapannya

oleh -
oleh
workshop-ketk-blitar
Bupati Blitar, Rini Syarifah membuka workshop K3TK (Gardaberita/kmf)

BLITAR, JATIM (gardaberita.com) –Bupati Blitar, Rini Syarifah didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar membuka Workshop Kelompok Kerja Kepala Taman Kanak-Kanak (K3TK) di Gedung TK Al-Hidayah Karangsono 1 Kanigoro, Selasa (20/9/2022).

Rini berharap, workshop dengan tema ‘Penguatan Profil Pelajar Pancasila’ yang diikuti kepala sekolah dan guru TK se-Kabupaten Blitar tersebut bisa menghasilkan persamaan persepsi dalam membentuk anak-anak usia dini menjadi generasi bangsa yang pancasilais.

Untuk Kabupaten Blitar sendiri, ujar Rini, realisasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang menjadi bagian dari kurikulum merdeka telah dituankan dalam program Sekolah Sak Ngajine yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar. Selain itu juga membudayakan kembali permainan tradisional dan penggunaan Bahasa Jawa baik di sekolah maupun lingkungan sehar-hari di rumah.

Baca Juga;  Milad ke 6 SD Muhammadiyah Kampa Dihadiri Staf Ahli Bupati

“Program tersebut perlu dukungan semua pihak terkait, salah satunya tenaga didik di semua tingkatan termasuk tingkat Taman Kanak-Kanak. Semoga dari workshop ini nantinya bisa dihasilkan formula-formula jitu dalam penerapan program tersebut”, pntanya

Rin juga menggarisbawahi pentingnya pengawasan kepada anak-anak terhadap perkembangan teknologi dan informasi, khusunya tentang penggunaan handphone (HP).

“Pengaruhnya teknologi, kita tidak boleh lengah. Maka bagaimana kita punya inovasi, supaya anak-anak tidak terjerumus dengan teknologi”, tegasnya.

Baca Juga;  Ponpes Hadits Pertama Di Riau Ada Di Siak. Ini Kata Bupati Siak

Tentang program Sekolah Sak Ngajine, membudayakan kembali permainan tradisional dan penggunaan Bahasa Jawa , menurut Rini, program-program tersebut sangat penting karena dapat membentuk karakter anak dan menumbuhkan nilai-nilai kebaikan dalam berperilaku.

“Mari kita dukung brsama program Sekolah Sak Ngajine, dan permainan tradisional serta Penggunaan Bahasa Jawa. Semoga anak-anak di masa Golden Age ini bisa menjadikan anak-anak kita SDM yang berkualitas nantinya”, tandasnya. (ADV/KMF/DAR)