Seorang Positif, Satu RT Di Kelurahan Sungai Mempura, Dikarantina

oleh -
Posko-tim-gugus-tugas-siak
Posko tim gugus tugas covid-19 Siak di jalan akses masuk Pasar Geronggang

SIAK, RIAU – Menyusul evakuasi seorang warga yang positif corona virus desease nineteen (covid-19) di salah satu Rukun Tetangga (RT) kelurahan Sungai Mempura, kecamatan Mempura, Siak, Riau, Jum’at (22/5/2020), Pemerintah setempat mengambil langkah pencegahan secara cepat dengan melakukan pemblokiran akses ke RT tersebut untuk proses karantina.

Camat Mempura, Desi Fefianti yang dihubungi gardaberita.com menyebut, sebagai langkah pencegahan meluasnya penularan, maka warga satu RT dimana keluarga pasien berdomisili, dikarantina selama 14 hari kedepan.

Selain itu tim gugus tugas covid-19 juga melakukan tracing pada kontak terdekat pasien.

Baca Juga;  Digelar Diskominfo, Pelatihan Kru Siak Tv & RPK Berakhir

Pasien sendiri, imbuhnya saat ini sudah berada diruang isolasi RSUD Tengku Rafian Siak.

Pasien initial Ran (19) kata dia, memiliki riwayat perjalanan dari Jawa Timur tempatnya mondok di sebuah pesantren. Keberadaannya di Mempura karena pulang kampung ke rumah orang tuanya.

Pantauan gardaberita.com, tenda gugus tugas nampak berdiri di dua akses masuk menuju wilayah yang berdampingan dengan lokasi Pasar mingguan, Geronggang tersebut. Beberapa petugas Nampak berjaga.

Baca Juga;  Kejutan Kompol Syafril Untuk Guru SMPN 1 Siak.

Sebagaimana diberitakan gardaberita.com sebelumnya, Jum’at pagi (22/5/2020), Ran dijemput tim gugus tugas covid-19 Siak setelah hasil swabnya dinyatakan positif. Sampel Ran diambil sepekan lalu usai menjalani karantina mandiri selama 14 hari sesampainya di kabupaten Siak.

Sejak awal, Ran tidak menampakkan gejala sakit, makanya diizinkan menjalani karantina mandiri di rumanya. Namun ternyata hasil swabnya yang keluar pada Jum’at (22/5/2020), positif.

Baca Juga;  Tentang Sertu Yoto Eki, Begini Kata Kepala Dusun Srimersing Siak

Kondisi tersebut berdampak pada keberadaan Pasar Geronggang. Pasar yang biasanya dibuka setiap hari Jum’at di lokasi yang berdampingan dengan rumah orang tua Ran, langsung ditutup. Pedagangnya bubar, menggelar lapak di lokasi darurat, kampung Suak Rengas. (GB2)