PEKANBARU, RIAU — Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) adalah momok menakutkan bagi Provinsi Riau karena kerap melanda kala kemarau tiba.
Berbagai cara, mulai pencegahan dini hingga penanganan saat terjadi, namun sang momok seolah tak mau enyah. Faktornya diduga karena kurangnya kesadaran dan komitmen di tengah masyarakat dalam menjaga dan mencegah karhutla.
Karena itu Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, bertekad membangkitkan dan mengokohkan komitmen seluruh lapisan masyarakat dalam hal menjaga hutan dan lahan dari bencana kebakaran.
Salah satunya dengan terobosan cerdas yang dikemas dalam sport tourism bertajuk “Sumatera Jungle Run (SJR) 2020.
SJR 2020 itu bakal digelar 11 April 2020 yang akan datang di Taman Hutan Rakyat (TAHURA) Sultan Syarif Kasim, Kabupaten Siak. Iven ini disebut sebut bakal menjadi yang terbesar di Sumatera karena selain akan di ikuti peserta dalam negeri juga akan diramaikan pelari-pelari dari beberapa negara.
“Kita memulai suatu gawe besar untuk menjaga kelestarian hutan dan lahan melalui iven Sumatera Jungle Run 2020. Hutan adalah karunia bagi umat manusia yang keberadaan dan ekosistemnya harus terus dijaga dan dilestarikan”, ujar Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dalam press conference SJR 2020 di Tugu Zapin Pekanbaru, Ahad (5/1/2020)
Ditegaskan Agung bahwa dengan adanya iven SJR 2020 diharapkan menjadi motivasi dan bukti bahwa masyarakat Riau mampu menjaga hutan dan lahan sebagai anugerah Tuhan yang terbebas dari kebakaran.
Untuk mencegah Karhuta di Riau yang selalu menjadi momok menakutkan setiap musim kemarau, imbuhnya, perlu melibatkan partisipasi secara luas seluruh komponen masyarakat Riau.
Iven lari di dalam kawasan hutan yang alami ini, kata Agung juga menjadi bagian dari upaya meneguhkan komitmen bersama, 2020 tanpa Karhutla.
Maka dari itu, bebernya, Polda Riau bersinergi dengan...