Wako Bukittinggi Usul Edukasi Bencana Jadi Kurikulum Sekolah

oleh -
pembukaan-pagelaran-budaya-sadar-bencana-di-alun-alun-jam-gadang-bukittinggi
Pembukaan Pagelaran Budaya Sadar Bencana, di alun-alun Jam Gadang Bukittinggi. (gardaberita.com/Ist)

BUKITTINGGI (gardaberita.com) —Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi bencana alam yang cukup besar. Hampir seluruh bencana alam yang ada di seluruh wilayah Indonesia, seperti banjir bandang, longsor, tsunami, angin puting beliung, cuaca ekstrem dan lainnya juga terjadi di Sumbar.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, saat membuka acara Pagelaran Budaya Sadar Bencana, di alun-alun Jam Gadang Bukittinggi, Sabtu (14/5/2022) malam.

Maka, kata Suharyanto, tak ayal, Sumbar sering disebut sebagai ‘supermarket bencana. Seperti juga diberbagai wilayah di Indonesia, bencana alam terjadi berulang dan ekstrem.

Baca Juga;  Geger, Mayat Tinggal Tulang Belulang Ditemukan di Dalam Gudang di Bukittinggi

“Hingga bulan Mei ini, sudah ada 1.491 bencana yang terjadi di Indonesia. Sedangkan di tahun 2021 yang lalu, terdapat sekitar 5.000 lebih bencana yang terjadi,” ungkapnya.

Namun dikatakannya, bencana bisa diantisipasi jika pemerintah dan masyarakat kuat dengan aspek pencegahannya.

“Oleh karena itu, perlu edukasi terhadap masyarakat terkait mitigasi bencana,” ujarnya.

Menyikapi fakta yang dibeberkan BNPB tersebut, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, mengakui, secara geologi Provinsi Sumatera Barat merupakan daerah yang memiliki potensi bencana yang cukup tinggi.

Baca Juga;  Pasien Terakhir Covid-19 di RSAM Bukittinggi Sembuh  

“Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti posisi geografis Sumbar yang dilalui tiga lempeng dunia, yang menyebabkan gempa bumi dan dapat memicu tsunami, faktor iklim dan cuaca yang mendukung dapat meningkatkan resiko terjadinya bencana hidrometeorologi di Sumbar,” tuturnya.

Ia setuju, momentum kegiatan sadar bencana ini diadakan di Provinsi Sumbar. Dengan demikian diharapkan adanya kesadaran masyarakat dalam membangun budaya sadar bencana.

Baca Juga;  Kondisi Pasien Positif Covid-19 di Bukittinggi Mulai Membaik

“Pemprov Sumbar telah menghibahkan kurang lebih dua hektar tanah, untuk pusat logistik penanggulangan bencana di Sumatera. Sehingga perlunya dukungan untuk memenuhi kebutuhan logistik dalam rangka untuk menanggulangi risiko bencana dimasa yang akan datang,” tandas Buya Mahyeldi.

Penulis : Anasrul Garda

Gambar Gravatar
Anasrul adalah Kepala Perwakilan/Reporter gardaberita.com wilayah Sumatera Barat