270 Juta Orang Tertipu; Menunggu (Hukuman) Seharga Dua Triliun

oleh -
dheni-kurnia
H. Dheni Kurnia (dok.istimewa)
“Alhamdulillah,” kata Kapolda. “Luar biasa,” sambut Gubernur. Masyarakat Sumsel pun, mengelu-elukan keluarga Akidi. Tak hanya di Sumsel, kabar sumbangan ini kemudian merebak ke seluruh Indonesia. Bagai bau parfum impor dan wangi lemang hangat, cerita 2 T ini berkibar dari Sabang sampai Merauke, dari langit sampai dasar bumi.
Nama Almarhum Akidi Tio dan istrinya (juga sudah meninggal) seakan hidup kembali. Marwah keluarga mereka meroket bak Falcon-9 buatan SpaceX. Semua orang memujinya, membicarakannya, bahkan para YouTuber, penulis, wartawan, kolomnis hebat, memburu keluarga Akidi untuk konten mereka.
Halnya mengenai sumbangan yang baru ditulis di atas karton atau sejenisnya, diserahkan melalui Kapolda Sumsel, bukan kepada Gubernur Sumatera Selatan, karena ayah Ahong (Akidi Tio) sudah lama mengenal Kapolda Eko Indra Heri.
Cerita ini, dibenarkan Kapolda Sumsel. Bahkan dia menambah cerita ketika jumpa wartawan, Akidi Tio sudah dikenalnya saat bertugas di Aceh beberapa tahun silam. Jadi keluarga Akidi mempercayakan kepadanya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Sumsel.
“Kita akan atur nanti penyalurannya. Sekalian kita bentuk tim untuk pengawasannya,” sebut kapolda.
Cerita kemudian menjadi gelap, setelah seminggu lebih uang 2 T tersebut tak kunjung cair, tak juga masuk rekening Kapolda Sumsel. Akibatnya, Ahong pun “diundang” ke kantor polisi, termasuk sang Profesor Hardi Dermawan. Semula mereka akan dijadikan tersangka karena ngeprank. Tapi belakangan, beredar kabar mereka hanya dimintai keterangan.

Baca Juga;  Corona, Merawat Kewarasan di Tengah Masyarakat Yang Tidak Membaca.

Penulis : Yanti Sugrianti

Gambar Gravatar
Yanti Sugrianti adalah Pemred gardaberita.com. Bersertifikat Wartawan Utama dan seorang Sarjana Ilmu Komunikasi.