Macet Parah di Muzdalifah, Jemaah Haji Indonesia Jalan Kaki ke Mina

oleh -
jamaah-haji-dari-berbagai-negara-termasuk-indonesia-berjalan-kaki-di-samping-deretan-bus-yang-tidak-bisa-bergerak-karena-terjebak-kemacetan-di-muzdalifah-makkah-arab-saudi-jumat-lalu
Jamaah haji dari berbagai negara termasuk Indonesia berjalan kaki di samping deretan bus yang tidak bisa bergerak karena terjebak kemacetan di Muzdalifah, Makkah, Arab Saudi, Jumat lalu. (gardaberita.com/Antara)

MAKKAH (gardaberita.com) – Pergerakan jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina sempat terkendala karena lambatnya kedatangan bus. Akibatnya, banyak jamaah memilih untuk keluar dari pintu Muzdalifah. sebagian jamaah memutuskan untuk membuka pintu keluar di Muzdalifah dan berjalan kaki menuju Mina. Hal ini memunculkan arus pergerakan spontan tanpa kendali

Terkait hal itu Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan penyebab pertama adalah jadwal bus yang tidak konsisten karena ada ribuan bus yang dioperasionalkan dan antrean yang panjang. Sebab, setelah pukul 00.00 Waktu Arab Saudi (WAS), jadwal keberangkatan bus yang direncanakan terkendala di lapangan.

“Kondisi tersebut menyebabkan jamaah merasa khawatir,” ujar Hilman di Makkah seperti dilaporkan Antara, Sabtu (7/6/2025).

Baca Juga;  Lepas JCH Siak, Bupati Alfedri Ingatkan Jaga Kesehatan

Penyebab kedua, kata Hilman, yaitu keterlambatan perputaran bus dari Mina ke Muzdalifah dalam beberapa jam pada rentang waktu tertentu karena kepadatan lalu lintas.

Situasi itu membuat jamaah mengalami kelelahan menunggu penjemputan.

“Karena bus yang terlambat datang, sebagian jamaah memutuskan untuk membuka pintu keluar di Muzdalifah dan berjalan kaki menuju Mina. Hal ini memunculkan arus pergerakan spontan tanpa kendali,” jelas Hilman.

Terlihat pada Jumat pagi, jamaah dari berbagai maktab memutuskan berjalan kaki karena khawatir tidak dijemput dari Muzdalifah hingga siang hari.

Baca Juga;  Tangis Jurnalis Meliput Perjuangan Pendamping Haji Lansia dan Disabilitas

Dalam suasana psikologis semacam itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akhirnya melepas sebagian jamaah, namun tetap mengingatkan agar jamaah lansia dan risiko tinggi (risti) agar tetap berada di Muzdalifah, menunggu jemputan bus. Sebab, berjalan kaki bagi lansia dan risti akan banyak menguras energi dan menimbulkan kelelahan.

“Pergerakan jamaah pejalan kaki berdampak pada kemacetan di jalur utama shuttle bus. PPIH menerima permintaan dari Kemenhaj dan syarikah untuk menenangkan jamaah dan menghentikan arus jalan kaki, namun sudah tidak dapat dikendalikan,” papar Hilman.

Baca Juga;  63 Calon Petugas Haji Daerah Jalani Seleksi di Kemenag Riau

Pihaknya lalu melakukan koordinasi darurat dengan Kemenhaj Saudi.

“Pada pukul 03.12 WAS, PPIH Arab Saudi mengirim permintaan resmi melalui pesan WA kepada Kementerian Haji dan Umrah untuk segera mengintervensi dan mempercepat pengiriman bus ke Muzdalifah,” kata Hilman.

PPIH juga meminta bantuan logistik dan proteksi jamaah kepada otoritas dan mitra Arab Saudi.