MEDAN, SUMUT (gardaberita.com) – Masyarakat Deli Serdang dibuat heran atas kasus penganiayaan yang dialami seorang pedagang wanita bernama Liti Wari Iman Gea. Pasalnya, Gea yang melaporkan penganiayaan yang dialaminya ke Polsek Percut Sei Tuan, justru ditetapkan sebagai tersangka oleh polsek tersebut.
Nasib menyedihkan itu dialami oleh Liti Wari Iman Gea, yang dianiaya oleh preman di Pasar Gambir, Tembung, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang pada 5 September 2021.
Wanita 37 tahun itu lalu menyampaikan curahan hatinya melalui akun Facebook Rosalinda Gea pada Kamis (7/10/2021) lalu.
“Ini lah hukum di indonesia ini, akulah yang korban yang dianiayai 4 orang premanisme 5 September 2021 beberapa hari yang lalu di Pajak Gambir aku pulak lah yang jadi tersangka. Sama siapa lagi aku mengadu tentang keadilan ini, Pak,” katanya dengan emoticon menangis.
Gea mengunggah surat panggilan dari Polsek Percut Sei Tuan terhadap dirinya sebagai tersangka kasus penganiayaan. Ia diminta datang ke Polsek Percut pada Jumat (8/10/2021).
“…dimintai keterangan sebagai TERSANGKA oleh penyidik IPTU AHMAD ALBAR SH dan atau penyidik pembantu BRIPKA IRWAN R MANULLANG dalam perkara tindak pidana penganiayaan secara bersama sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 subs Pasal 351 ayat 1 KUHPidana,” demikian petikan dari surat kepolisian kepada Gea.
Diketahui sebelumnya,, Gea dihajar oleh sejumlah preman pasar pada Minggu pagi, 5 September 2021. Video saat ia dianiaya viral di media sosial.
Dalam video yang beredar di media sosial, wanita itu terdengar menjerit-jerit kesakitan tanpa mampu melawan. Setelah dipukul hingga terjatuh, wanita itu kemudian ditendang sekuat tenaga oleh salah seorang preman berinisial BS, yang belakangan ditangkap polisi.
Mulanya, Gea mencoba memberi perlawanan. Namun, dengan sekali pukulan, BS membuat Gea tersungkur. Tepat saat Gea tersungkur, BS melayangkan tendangan keras ke wajah perempuan asal Nias itu.
Menurut keterangan Gea, BS saat itu meminta "uang...
