“Kebutuhan untuk menciptakan landskape yang memiliki prinsip berkelanjutan perlu mensinergikan peran dan upaya semua pihak, salah satunya sebagai daerah yang mempunyai nilai konservasi tinggi dan stok karbon tinggi di Kabupaten Aceh Tamiang,” tutur wabup.
Sebelumnya, perwakilan dari Forum Konservasi Leuser (FKL), Yakup, SH menyampaikan ini merupakan tahapan terakhir dalam proses NKT-SKT dan tata ruang wilayah. Di mana hasil dari penilaian akan memberikan gambaran kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang terhadap kondisi wilayahnya.
“Ada daerah yang terdampak kelebihan air, tapi ada juga wilayah yang kekurangan air. Dokumen inilah yang nantinya akan kami serahkan kepada Pemkab sehingga bisa membantu pemetaan wilayah pembangunan daerah,” terang Yakup.
Seluruh pihak berharap, kegiatan ini akan membuahkan hasil terhadap kemajuan Bumi Muda Sedia. (Hawa)