Eksistensi Perajin Tanjak Siak Di Tengah Pandemi

oleh -
perajin-tanjak-siak
Perajin tanjak Siak dalam wawancara bersama gardaberita.com (Gardaberita-Yanti)

SIAK, RIAU (gardaberita.com) — Di masa pandemi COVID-19 saat ini, para pegiat Usaha  Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus kreatif agar bisa bertahan. Kreatifitas juga diperlihatkan, Aznawati (43) seorang perajin tanjak di Kabupaten Siak, Riau.

Selain menyiasati penjualan yang sepi di kedainya, Pasar seni, Siak Sri Indrapura, dengan cara melakukan penjualan secara online melalui media sosial (medsos), perantau asal Sumatera Barat ini, juga melebarkan sayap dengan memproduksi masker.

Masker hasil produksi Aznawati tidak seperti kebanyakan masker yang dijual di pasaran. Dia memilih masker dengan bahan baku kearifan lokal berciri etnik berupa songket dan tenun Siak.

Baca Juga;  Petani Casesa Subur Makmur, Panen. Bupati : Solusi Ekonomi Di Tengah Pandemi

Inisiatif tersebut diambil Aznawati, awalnya demi menyesuaikan bahan baku yang dibuatnya untuk membuat tanjak, yakni songket dan tenun Siak.

“Maksudnya biar serasi dengan tanjaknya, jadi semacam satu set antara tanjak dengan masker”, ujarnya saat diwawancarai gardaberita.com, di bengkel kerjanya yang sempit di bilangan Kampung Dalam, Kecamatan Siak, Siak, belum lama ini.

Baca Juga;  Dari Sepasang Indukan, Kini Arief Miliki Ratusan Ayam Hias Brahma

Selain itu, kata dia, dengan membuat masker, bahan baku yang biasanya tersisa dari pembuatan tanjak, juga bisa dimanfaatkan dan menghasilkan.

Seiring waktu, imbuhnya, kreasi terus dikembangkan. Alhasil dari promosi medsos dan para pengguna hasil produksinya, banyak kaum ibu yang memesan untuk menyerasikan dengan busananya.

Alhasil dia terpacu untuk terus terus berkreasi membuat masker aneka bentuk dari aneka bahan.

Dari Pasar Seni Ke Asongan

Awal-awal pandemic COVID-19 melanda, usaha Aznawati langsung terpuruk. Pernah dalam beberapa hari, kedainya tak disambangi pembeli. Diapun mencoba berjualan secara asongan langsung ke lokasi wisata Istana Asserayah Al-Hasyimiyah yang tidak jauh dari kedainya. Satu persatu wisatawan yang datang dia tawari produksinya.